Sabtu, 03 Januari 2015

BAB 4 : PEMUDA DAN SOSIALISASI



BAB 4 : PEMUDA DAN SOSIALISASI

A.        Pemuda dan Identitas
            Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemudah diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutnya perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang akan mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus-menerus.
            Lebuh menarik lagi pada generasi ini mempunyai permasalahan-permasalahan yang sangat bervariasi, dimana jika permasalahan ini tidak dapat diatasi secara proposional maka pemuda akan kehilangan fungsinya sebagai penerus pembangunan.
            Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri ditengah-tengan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu pada tahapan pengembangan dan pembinaan, melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada dimasyarakat, seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya ditengah-tengan masyarakat, dan tetap mempunyai motivasi sosial yang tinggi.
            Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berdasarkan :
1)  Landasan idiil                    : Pancasila.
2)  Landasan konstutional       : Undang-Undang Dasar 1945.
3)  Landasan strategis             : Garis-garis Besar Haluan Negara.
4)  Landasan historis               : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan  17 Agustus 1945.
5)  Landasan normatif             : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam   masyarakat.

B.        Masalah dan Potensi Generasi Muda         
1.         Berbagai permasalahan generasi muda muncul pada saat ini antara lain :
a)  Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat    termasuk generasi muda.
b)  Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c)  Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
d) Kurangmya lapangan kerja/ kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran/setengan pengangguran dikalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktifitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
e) Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan keverdasan dan pertumbuhan badan dikalangan generasi muda.
f) Masih banyaknya perkawinan dibawah umur, terutama dikalangan masyarakat daerah pedesaan.
2.         Potensi-potensi generasi muda/pemuda yang perlu dikembangkan adalah:
a) Idealisme dan daya kritis
    Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalah tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
b) Dinamuka dan kreatifitas
    Adanya idealismme pada generasi muda, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan-gagasan/alternatif yang baru sama sekali.
c) Keberanian mengambil resiko
    Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat ataugagal. Namun mengambil resiko itu adalah perlu jika kemajuan ingin diperoleh
d) Optimis dan kegairahan semangat
    Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda akan merupakan daya pendorong untuk mencoba maju lagi.
e) Sikap kemandirian dan disiplin murni
    Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya, agar dengan demikian mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar