Kamis, 24 Desember 2015

Macam-Macam Analisis Data


Terdapat beberapa macam analisis data dalam suatu penelitian. Berikut ini ada beberapa macam analisis data dan penjelasannya:

1. Teknik analisis data secara inferensial.
Teknik analisis data inferensia merupakan statistik yang dipakai untuk melakukan analisis data dengan cara membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Ciri dari analisi data inferensial yaitu digunakanya rumus statistik tertentu, lalu hasil perhitungan yang sudah dilakukan itulah yang nantinya akan menjadi dasar dari pembuatan generalisasi yang berasal dari samber bagi populasi. Dengan begitu statistik inferensial mempunyai fungsi untuk mengeneralisasikan hasil dari penelitian sampel untuk populasi, sesuai dengan fungsi itulah maka statistik inferensial sangat berguna untuk penelitian sampel. Itulah penjelasan mengenai tekhnik analisis data inferensial.

2. Teknik analisis data statistika
Teknik analisis data statistika adalah suatu teknik bagaimana cara-cara  mengumpulkan data atau fakta, mengolah, menyajikan, dan menganalisa, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan.

3. Teknik Analisis Interaktif Miles & Huberman
Teknik analisis interaktif Miles & Huberman ini melihat bahwa dalam analisis data kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

4.  Teknik Analisis Isi (Content Anlysis).
Pengertian teknik analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian.

5.  Teknik Analisis Domain (Domain Analysis)
Analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran obyek penelitian secara umum atau tingkat permukaan, namun relatif utuh tentang obyek penelitian tersebut. Teknik Analisis Domain biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan eksplorasi. Artinya hasil penelitian ini hanya ditargetkan  untuk memperolah gambaran seutuhnya dari obyek yang diteliti, tanpa harus diperincikan secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan obyek penelitian tersebut. Misalnya seorang peneliti menganalisis lembaga sosial, maka domain atau kategori simbolik dari lembaga sosial antara lain: keluarga, perguruan tinggi, rumah sakit, pesantren, organisasi kepemudaan. Domain pesantren terdiri dari: Kyai, santri, guru, juru, masak, dan sebagainya.

6. Teknik Analisis Taksonomik (Taksonomic Analysis)
Pada tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami domain-domain tertentu sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga tidak ada lagi yang tersisa, alias habis (exhausted). Pada tahap analisis ini peneliti bisa mendalami domain dan sub-domain yang penting lewat konsultasi dengan bahan-bahan pustaka untuk memperoleh pemahaman lebih dalam. Analisis taksonomi adalah analisis yang tidak hanya penejelajahan umum, melainkan analisis yang memusatkan perhatian pada domain tertentu yang sangat berguna untuk menggambarkan fenomena atau masalah yang menjadi sasaran studi. Pengumpulan data dilakukan secara terus-menerus melalui pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi sehingga data yang terkumpul menjadi banyak. Tahap ini diperlukan analisis taksonomi. Analisis taksonomi adalah anlisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Hasilnya dapat disajikan dalam bentuk diagram kontak, diagram garis dan simpul.

7. Teknik Analisis Komparatif Konstan (Constant Comparative Analysis)
Teknik analisis komparatif adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi disaat peneliti menganalisa kejadian tersebut dan dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian dilakukan. Berney G. Galaser dan Anselm L. Strouss mengemukakan beberapa Teknik Komparatif Konstan, yaitu: membandingkan kejadian yang dapat diterapkan pada tiap kategori, tahap memadukan kategori-kategori serta ciri-cirinya, tahap membatasi lingkup teori dan tahap menulis teori.
a) Tahap Membandingkan Kejadian Yang Dapat Diterapkan Pada Tiap  kategori.
Pada tahap ini ada dua kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti, yaitu mencatat kejadian  dan memberi komentar tentang catatan tersebut. Setiap kejadian dalam proses penelitian yang relevan dengan masalah penelitian hendaknya dicatat oleh peneliti, sekalipun kejadian tersebut terjadi secara berulang kali. Dari hasil pencatatan tersebut peneliti dapat membandingkan (dimensi, kondisi saat kejadian berlangsung, konsekuensi, hubungannya dengan kategori lain) secara terus-menerus sehingga peneliti dapat menemukan ciri-cirinya.
b) Memadukan kategori dan ciri-cirinya. Pada tahap ini peneliti membandingkan kejadian-kejadian yang ada dan kemudian dari kejadian tersebut muncul kategori-kategori. Contoh peneliti menemukan kategori penolakan program KB pada masyarakat pedesaan sedangkan kategori penerimaan program KB ada pada masyarakat perkotaan. Kemudian tahap kedua peneliti memadukan ciri masing-masing kategori, misal kategori penolakan pada masyarakat desa yang memiliki tingkat pendidikan rendah, pasangan yang baru nikah, kelompok agamis.
c)  Membatasi lingkup teori pembatasan teori pada tahap ini lebih banyak  dilihat dari bagaimana peneliti membatasi  lingkup sekian banyak teori  sederhana yang terbentuk dari tahap sebelumnya, kemudian digeneralisasi ke dalam arus teori yang lebih besar relevansinya.
d)   Tahap menulis teori bila seorang peneliti telah yakin bahwa kerangka analisisnya dapat membentuk teori subtantif yang sistematik, maka hal tersebut sudah merupakan pernyataan akurat yang beralasan tentang masalah-masalah yang dikaji serta dapat dipahami oleh orang lain yang berminat dengan hasil penelitian tersebut.

8. Teknik Analisis Kualitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

9. Teknik Analisis Kuatintatis
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indicator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol – symbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.

10. Teknik analisis data secara deskriptif.
Teknik analisis data deskriptif merupakan tekhnik analisis yang dipakai untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi, diagram, grafik, mean, modus dll. Itulah penjelasan mengenai tekhnik analisis data deskriptif.

Jurnal Hasil Penelitian Yang Bertemakan Manufacture



Pada link http://download.portalgaruda.org/article.php?article=110682&val=4128 Terdapat jurnal penelitian yang bertemakan :
Analisis Implementasi Lean Manufacturing dengan Lean Assessment dan Root Cause Analysis pada PT. XYZ

 Jurnal tersebut ditulis pada bulan oktober 2013, ditulis oleh Trisnal, Sugiharto Pujangkoro, dan Listiani Nurul Huda. Pada jurnal tersebut membahas Penerapan lean manufacturing di perusahaan akan mempengaruhi efektifitas proses produksi. Jika proses produksi perusahaan memiliki kinerja yang baik, maka akan menghasilkan produk yang sesuai dengan yang diharapkan dan begitu sebaliknya. Analisis implementasi lean manufacturing dilakukan dengan menggunakan lean assessment, sehingga efektifitas proses produksi yang sedang berjalan dapat diketahui. Pengukuran efektifitas proses produksi perusahaan dilakukan dengan menggunakan Overall Labor Effectiveness (OLE). Setelah tahap pengukuran dengan OLE, analisis masalah dilakukan dengan menggunakan Root Cause Analysis (RCA). Hasil yang diperoleh adalah nilai OLE perusahaan sebesar 60%. Hal ini berarti terjadi proses produksi yang tidak efektif di perusahaan. Berdasarkan RCA akar penyebab masalah proses produksi yang tidak efektif adalah operator sebelumnya tidak menyelesaikan tugas tepat waktu, mesin stamping rusak dan conveyor oven terus berjalan, rantai pegangan tray longgar dan operator bagian stamping lalai dalam menjalankan tugas. Solusi yang diberikan terhadap akar penyebab masalah adalah dengan membuat visual control yang ditempel pada communication boad dan Standard Operating Procedures (SOP), sehingga diharapkan mampu meningkatkan OLE perusahaan hingga mencapai 80%.


Minggu, 25 Oktober 2015

Pesan dan kesan sebagai mahasiswa teknik industri



Pengalaman sebagai mahasiswa teknik industri

Saya L. Aditya Wahyu Nugroho mahasiswa teknik industri Universitas Gunadarma ingin menuliskan pesan dan kesan saya selama saya kuliah sebagai mahasiswa teknik industri sampai saat ini. Pertama-tama yang saya ketahui tentang teknik industri itu adalah pencabangan dari keilmuan teknik mesin yang pada awalnya berfokus kepada bagaimana mengelola tidak hanya mesin-mesin manufaktur tetapi secara lebih makro, sebuah sistem manufaktur sebagai sebuah sistem terintegrasi. Dimana berarti seorang harus mampu merancang, meningkatkan dan menginstalasi sebuah sistem terintegrasi.
Dalam perkuliahan saya sehari-hari dari semester 1 sampai saat ini (semester 5) banyak hal atau ilmu yang sudah saya dapatkan, dimana saya sudah mendapatkan banyak hal dari bagaimana menggambar teknik dengan tepat dan benar, bagaimana saya harus menjadi engineering yang mampu merancang dan mengaplikasikannya bila saat saya sudah didalam dunia pekerjaan nanti, dan yang saya alami sampai saat ini di jurusan teknik industri ini mata kuliah yang saya dapatkan sebagian besar merupakan hitung-hitungan yang membuat otak saya harus lebih belajar ekstra lagi, hal ini membuat saya harus lebih giat belajar lagi untuk menjadi seorang industrial engineering nanti.
Satu hal yang pasti saya ingat terus dalam kehidupan saya ketika saya menjadi mahasiswa teknik industri adalah ketika saya dan teman-teman saya sedang mengikuti praktikum, praktikum teknik industri ini bisa dibilang praktikum yang sangat menguras tenaga dan pikiran karena untuk membuat laporan praktikum butuh waktu banyak dan sering menyita waktu tidur saya, namun hasil yang didapatkan dengan usaha yang dijalankan berbanding lurus sehingga nilai atau hasil praktikum saya Puji Tuhan lulus terus hingga saat ini.
            Pesan saya sebagai mahasiswa teknik industri ini harus banyak belajar dan berlatih lagi untuk supaya tidak ada yang putus ditengah jalan dalam menjadi mahasiswa teknik industri, karena kalau hanya kegagalan dan ingin terus mencoba adalah suatu kesalahan kecil, namun apabila mengalami putus asa berarti itu suatu kesalahan besar. Karena kita sama-sama berjuang untuk menggapai tujuan dan menjadi pribadi yang lebih baik untuk kedepannya. Semangaaat.. terimakasih..

Tugas softskill tentang rincian dari sebuah penelitian



Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Secara lebih luas lagi Sugiyono menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2005)
Adapun isi secara rinci dari disetiap bab pada sebuah metode penelitian biasanya dibagi ke dalam tiga bagian utama, yaitu : (1) bagian Awal, (2) bagian Inti, (3) bagian Akhir.

Untuk bagian awal atau bagian satu yang ada di metode penelitian:
·    Halaman Judul
·    Cover Dalam
·    Halaman Pernyataan
·     Lembar Persetujuan
·     Lembar Pengesahan
·    Abstract
·    Kata Pengantar
·    Daftar Isi
·    Daftar Tabel
·    Daftar Singkatan dan Lambang
·    Daftar Gambar
·    Daftar Lampiran
Untuk bagian inti atau bagian dua yang ada di metode penelitian:
Pada umumnya bagian inti diawali dengan deskripsi tentang masalah umum dan khusus yang diteliti serta deskripsi tentang nilai pentingnya penelitian yang dilakukan. Berikut disajikan Sistematika dan pengertian setiap bagian sebuah penelitian
Abstraksi, yang merupakan sari tulisan, meliputi latar belakang. Penelitian secara ringkas, tujuan, metode, hasil dan simpulan penelitian. Perincian perlakuan tidak perlu dicantumkan, kecuali jika memang merupakan tujuan utama penelitian. Perpanjang abstrak maksimum 150-200 kata dan dilengkapai dengan kata kunci.
BAB I. PENDAHULUAN
 Paling atas ditulis BAB I dengan huruf kapital. Dua spasi dibawahnya ditulis PENDAHULUAN dengan huruf kapital. Permulaan alinea ditulis dengan jarak 2 spasi dari PENDAHULUAN. Bila bukan alinea baru jangan mulai dengan baris baru. Baris yang lama dilanjutkan di sebelahnya. BAB ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi usulan penelitian yang meliputi :
1)      Latar Belakang Masalah
       Berisikan tentang penjelasan mengapa masalah yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmu dan kepentingan tertentu. Biasanya pada latar belakang disajikan mengenai keadaan atau fakta aktual yang menarik perhatian penulis untuk diteliti dan mengungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan-permasalahan, dan kerugian-kerugian yang timbul jika masalah tersebut tidak diteliti.
         Dalam latar belakang penelitian juga terdapat hal seperti kebijakan dan strategi pembangunan nasional di bidang kesehatan mulai dari tingkat nasional, provensi, kota dan kabupaten. Bagian ini harus dinyatakan dengan jelas topik atau hal apa yang menjadi pokok dalam penelitian yang akan dilaksanakan.
Mengemukakan dan meletakan penelitian yang akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Karena itu, dalam latar belakang ini diuraikan :
a.   Menjelaskan kondisi saat ini tentang masalah (fakta yang terjadi)
b.   Menjelaskan kondisi ideal yang seharusnya
c.   Menjelaskan apa yang akan terjadi jika kondisi yang ideal tidak dipenuhi
d.   Memasukan ide anda untuk mencapai kondisi ideal tersebut
     Isi dari latar belakang harus bisa memenangkan :
a.   Alasan mengapah memilih judul
b.   Identifikasi saling ketergantungan sub masalah yang satu dengan lainnya
c.   Alasan mengapa permasalahan perlu dibahas
d.   Hubungan antara kondisi sekarang dengan kondisi ideal
e.   Pentingnya/ kontribusi utama pemasalahan yang diangkat
         2)             Rumusan Masalah
          Setelah topik pokok penelitian dinyatakan secara jelas, penulis dapat menentukan masalah apa yang akan diteliti yang mengambarkan permasalahan yang ada dalam topik atau judul penelitian dengan didukung oleh fakta atau data empris. Selain itu penulis, harus mengutarakan alasan mengapa masalah ini perlu untuk diteliti dan melakukan identifikasi tentang aspek apa saja yang terkait dengan masalah tersebut dengan tujuan memudahkan penulis dalam membatasi ruang lingkup penelitiannya, maka rumusan masalah dapat dinyatakandalam bentuk kalimat bertanya setelah didahului uraian tentang masalah penelitian.
Mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang sumber dari masalah yang dipilih. Merumuskan masalah penelitian dengan memperhatikan :
a.   Dalam bentuk pertanyaan yang berhubungan dengan suatu persoalan.
b.   Tidak bisa berupa pertanyaan nilai/ etika
c.   Relevan dengan waktu
d.   Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge)
e.   Hendaknya jelas dan padat
f.    Hindari yang terlalu umum, sempit, ataupun argumentatif
g.   Rumusan masalah bukan judul
3)      Tujuan Penelitian
       Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kearah atau apa yang dicari melalui penelitian itu, yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang kongkret dapat diamati dan dapat diukur. Tujuan dari riset ini biasanya adalah untuk mengedintifikasi, menjelaskan atau memprediksi alternatif pemecahan masalah.
Tujuan Penelitian terdiri dari dari :
a.       Tujuan Umum
       Yakni tujuan penelitian yang berupaya menjawab masalah pokok, yang disesuaikan dengan spesifikasi permasalahan yang akan diteliti atau yang menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari peneliti
b.       Tujuan Khusus
       Tujuan khusus merupakan penjabaran dan pertahapan dari penelitian untuk mencapai tujuan umum penelitian, yang sifatnya lebih oprasional. Pada tujuan khusus ini penulis harus menyatakan secara spesifik variabel apa saja yang akan diukur atau diuji untuk menunjang pernyataan pada tujuan umum.
          4)           Manfaat Penelitian
          Mengungkapkan secara spesifik manfaat dari penelitian baik bagi penulis, bagi perkembangan ilmu pengetahuan, bagi teknologi dan seni, bagi praktisi, bagi ilmuwan lain, dan bagi masyarakat pada umumnya. Manfaat penelitian merupakan kebaikan yang muncul ketika tujuan telah tercapai dan lebih diarahkan pada fungsinya. Bisa dari sisi ekonomi, sosial dan teknologi yang dapat dirasakan oleh khalayak sasaran, juga bisa untuk masyarakat, industri, organisasi, pemerintah, dan sebagainya.
Manfaat bisa dikelompokkan menjadi :
a.   Manfaat Teoritis
Yaitu secara teori ilmu
b.   Manfaat Praktis
Yaitu hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak
BAB II.   TINJAUAN PUSTAKA
  Pada bagian ini penulis harus mengutarakan secara sistematik dan mengkaji tentang fakta, hasil penelitian sebelumnya, teori atau konsep pendekatan baru yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Teori, konsep dan pendekatan yang disampaikan tersebut harus rasional dan diakui kebenarannya yang pada akhirnya nanti akan digunakan untuk menunjang analisis dari data yang telah dikumpulkan. Tinjauan pustaka dipakai dalam mendasari penelitian yang akan dilakukan.
Secara singkat misalnya studi kepustakaan dapat membantu peneliti dalam berbagai keperluannya, misalnya :
1.   Mendapatkan landasan teoritis dalam penyusunan kerangka teori dan hipotesis
2.   Mendapatkan gambaran atau informasi tentang penelitian yang sejenis dan berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
3.   Mendapatkan metode, teknik atau cara pendekatan pemecahan permasalahan yang digunakan.
4.   Sebagai sumber data sekunder.
5.   Mengetahui sumber data sekunder.
6.   Mendapatkan informasi tentang cara evaluasi atau analisis data yang dapat digunakan.
7.   Memperkaya ide-ide baru.
    BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
                  Metodologi penelitian adalah usaha untuk menjawab permasalahan, membuet sesuatu yang masuk    akal, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan datang. (Nursalam,2001)
Bab metode penelitian secara rinci memuat hal berikut ini :
  1)      Rancangan Penelitian
       Menggunakan desain penelitian jenis observasi analitik yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran dan hubungan antar variabel.
2)      Kerangka Konsep Penelitian
       Berdasarkan teori, konsep dan pendekatan yang telah dijabarkan, kemudian penulis harus mengkaji dan mensintesis penyusunan suatu kerangka konsep. Kerangka konsep tersebut merupakan sutu paradigma untuk menjawab permaslahan penelitian.
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum membuat kerangka konseptual ini adalah :
a.   Seleksi dan definisi konsep.
b.   Mengembangkan pernyataan hubungan
c.   Mengembangkan konsep dalam gambar/ kerangka dengan membuat garis mana yang diteliti dan tidak dengan tidak menggunakan garis sambung dan terputus, serta buat panah untuk bagian yang ada pengaruhnya dan tidak untuk bagian yang tidak ada pengaruh
d.   Kerangka konsep diambil dari teori
e.   Setelah gambar selesai beri keterangan
        3)      Hipotesis
       Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian, yang kebenaranya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak. Hipotesis diperlukan untuk mempermudah penarikan kesimpulan.                       
D      4)  Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian.
BAB IV.   HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
      Menggambarkan karakteristik dari objek yang diteliti serta memaparkan dan menganalisa data secara statistik, dengan mencangkup uraian :
1)      Hasil Penelitian
Menggambarkna secara umum dan mendalam konteks dan sasaaran penelitian berupa obyek dan lokasi penelitian yang tersangkut dengan masalah yang diteliti. Merupakan bagian dari suatu skripsi yang berisikan apa, bagaimana dan mengapa hasil penelitian ini diperboleh dan disajikan secara informatif dan komunikatif serta relevan dengan tujuan. Biasanya pada bagian awal hasil penelitian ini, diuraikan secara singkat dan jelas kondisi atau keadaan umum dari subyek penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian, selanjutnya dijelaskan pula hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan mempergunakan analisa data, kemudian disajikan dalam bentuk tabel, gambar, atau grafik yang mudah dibaca, dipahami dan tetap memperhatikan tatacara penulisan tabel gambar atau grafik. Untuk lebih mempermudah dalam membaca dan memahami tabel, gambar atau grafik dibuat komposisi dan perlu diikuti dengan penjelasan singkat yang merupakan kesimpulan dari tabel, gambar atau grafik. Sumber data primer atau sekunder harus dicantumkan.
2)      Pembahasan
Mengunkapkan,menjelaskan dan dan membahas hasil penelitian, menganalisis hasil penelitian dengan menggunkan pendekatan yang telah ditentukan, pengungkapan temuan yang mengacu pada tujuan penelitian.
Pembahasan berisi uraian atau pembahasan secara mendalam hasil penelitian yang telah disajikan sebelumnya. Peneliti harus menggunkan paradigma, teori atau konsep yang telah diuraikan pada BAB II dan membandingkan dengan penelitian sebelumnya yang sejenisnya. Penekanan penelitian pada hal yang penting dan menonjol dari hasil penelitian. Serta tidak melakukan pengulangan penyajian data yang tertulis pada bab sebelumnya. Dalam bab ini dapat diketahui seberapa sejauh penguasaan peneliti terhadap paradigma, konsep dan teori yang digunakan untuk melakukan penelitian. Pembahasan bertujuan memberi arti pada hasil penelitian.
BAB V.     SIMPULAN DAN SARAN
       Menyatakan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti berkaitan dengan skripsi berupa kesimpulan dan saran.
1)      Simpulan
Menyatakan temuan-temuan peneliti berdasar-kan hasil penelitian dan pembahasan. Berisikan uraian singkat, jelas dan mudah difahami hasil akhir penelitian yang megacu pada permasalahan dan tujuan. Dalam menyusun simpulan, dapat meng-gunakan nomor atau ditulis sebagai satu kesatuan uraian. Simpulan disampaikan dalam pernyataan yang ketat dan padat sehingga tidak menimbulkan interprestasi lain.
2)    Saran
Saran merupakan suatu implikasi hasil penelitian baik itu terhadap pengembangan ilmu maupun penggunaan praktisi yang didasarkan pada kesimpulan. Pada bagian ini, peneliti dapat memberikan saran bagi peneliti lain, sebagai hasil pemikiran peneliti yang tertuang dalam pem-bahasan. Saran tidak selalu ada dalam bagian penutupan, namun lebih baik jika ada, dan dibuat berdasarkan hasil-hasil dari analisa dan pembahasan, disampaikan berupa kemungkinan atau prediksi transfer gagasan dan adopsi teknologi.

Untuk bagian akhir atau bagian ketiga yang ada di metode penelitian:
Daftar Pustaka
Pada bagian ini memuat seluruh sunber kepustakaan digunakan sebagai rujukan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah/ Skripsi, baik dalam bentuk majalah, jurnal, buletin, buku teks, maupun sumber kepustakaan yang lain.
Kepustakaan yang digunakan minimal 5 teks buku bahasa Indonesia dan 5 jurnal atau majalah atau buletin atau hasil penelitian, terbitan 10 tahun terakhir. Untuk penulisan daftar pustaka berurutan secara alfabet tanpa nomor urut.
·          Lampiran
Perlengkapan informasi mengenai instrument penelitian, seperti angket, kuesioner, pedoman wawancara, serta peta lokasi dan lain-lain jika diperlukan.


Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Nursalam. 2001. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu   Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika