Rabu, 23 April 2014

Kenakalan Remaja Saat Ini

PENGERTIAN KENAKALAN REMAJA

Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Menurut Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja yang melakukan kenakalan remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Bila aktifitas-aktifitas yang dijalani di Sekolah atau dilingkungannya tidak memadai untuk memenuhi gejolak energinya, maka remaja seringkali meluapkan kelebihan energinya kearah yang tidak positif, dengan melukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dan tidak sesuai norma-norma yang ada.

·         MACAM-MACAM KENAKALAN REMAJA
Ada beberapa macam kenakalan remaja yang berdampak pada dirinya sendiri atau orang lain, yaitu seperti mencuri, membunuh, tawuran, membentuk geng motor, seks bebas, melawan orang tua, narkoba dan masih banyak lagi lainnya.
1.      Mencuri
Mencuri juga dapat termasuk kenakalan remaja karena sudah melanggar norma yang ada. Mencuri dapat diartikan sebagai pengambilan properti milik orang lain secara tidak sah tanpa seizin pemilik. Kata ini juga digunakan sebagai sebutan informal untuk sejumlah kejahatan terhadap properti orang lain, seperti perampokan rumah, penggelapan, larseni, penjarahan, perampokan, pencurian toko, penipuan dan kadang pertukaran kriminal. Biasanya para remaja melakukan pencurian disebabkan faktor keiinginan yang tidak bisa ia cukupi maka para remaja melakukan pencurian.
2.      Membunuh
Membunuh juga dapat termasuk kenakalan remaja karena sudah melanggar norma yang ada. Membunuh dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan cara yang melanggar hukum, maupun yang tidak melawan hukum. Membunuh biasanya dilatarbelakangi oleh bermacam-macam motif, misalnya politik, kecemburuan, dendam, membela diri, dan sebagainya. Membunuh dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang paling umum adalah dengan menggunakan senjata api atau senjata tajam. Pembunuhan dapat juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahan peledak, seperti bom.

  FAKTOR MENYEBABKAN KENAKALAN REMAJA
Faktor-faktor kenakalan remaja terdapat dua fakror yaitu faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Berikut adalam macam-macam faktor internal maupun kesternal dalam kenakalan remaja :
Faktor Internal :
1.    Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2.    Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor Eksternal :

1.     Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.

2.      Teman sebaya yang kurang baik
3.      Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
4.      Kehidupan masyarakat modern
5.      Pengaruh Budaya Asing 
 

·         KENAKALAN REMAJA PADA SAAT INI
Masa remaja adalah masa dimana peroide peralihan dari masa anak-anak menuju masa pubertas ditandai dengan beberapa ciri. Baik secara mental maupun fisik. Banyak yang bilang masa remaja adalah masa yang indah,dimana anak remaja harus menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Saat ini zaman semakin maju dengan berkembangnya teknologi dan informasi yang semakin pesat. Begitu pula denga remaja yang saat ini berfikir maju untuk mendapatkan informasi yang ia inginkan. Semakin cepatnya dan berkembangnya teknologi membuat remaja mudah untuk mengakses informasi. Setiap remaja memiliki karakter dan sifat yang berbeda antara satu remaja dengan remaja yang lain. Saat ini remaja pun mengalami perubahan yang sangat meningkat. Kenakalan remaja sering sekali diberitakan di media televisi maupun media koran.

·        CONTOH KENAKALAN REMAJA SAAT INI
Kenakalan remaja semiakin tahun semakin meningkat misalnya tawuran, kebebasan seks, kriminalitas bahkan penggunaan narkoba. Ini sangat terbukti dengan adanya pemberitaan atawuran antar SMA di Indonesia. Contohnya adalah tawuran antara SMAN 70 dengan SMAN 6 yang belum lagi sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Tawuran yang terjadi antara SMAN 70 dengan SMAN 6 seringkali terjadi bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka sehingga mereka tega melukai hanya karena masalah sepele. Tawuran yang terjadi bukan hanya dari kalangan SMA maupun SMP tetapi warga kampung yang satu dengan yang lainnya. Misalnya yang terjadi saat ini yaitu tawuran antar kampung lampung. Bahkan kampung Madura pun juga mengalami tawuran yang sama.
Selain tawuran kenakalan remaja saat ini yaitu penggunaan narkoba. Narkoba adalah zat adiktif yang sangat berbahaya bila dikonsumsi dan sangat berbahaya untuk tubuh. Berjuta-juta zat yang terkandung dalam narkoba. Tercatat di dalam BNN (Badan Narkotika Nasional)  yang telah mengkonsumsi narkoba sebagian besar adalah pemuda yang sangat belia. Mereka mengkonsumsi barang tersebut dengan berbagai alesan. Banyak pendapat dan alasan yang merka kemukan untuk menggunakan barang tersebut. Dari yang hanya ingin coba-coba sampai yang broken home. Mereka juga mengaku mendapatkan barang tersebut dengan sangat gampang. Bila mereka tidak memiliki uang mereka melakukan tindak kriminal yaitu mencuri uang teman bahkan orang tua mereka sendiri. Begitu pesatnya perkembangan narkoba dan jalur tranaksinya sehingga para pemuda dapat mengakses dan  mendapatkan barang tersebut dengan mudah. Mereka yang semulanya hanya coba-cobadengan mudahnya mereka meng’iya’kan.
Remaja zaman ini bener-benar sangat terpengaruh oleh adanya informasi-informasi yang mereka dapatkan. Dan mereka tidak menyaring lagi sejauh mana informasi yang harusnya ia dapatkan. Budaya barat yang datang dan didapatkan oleh pemuda-pemud terutama pemuda indonesia memiliki sisi negatif dan positif. Begitu banyak sisi positif maupun negatif. Seperti pakain-pakain yang seharusnya tertutup tetapi mereka menggunakan pakain yang terlalu vulgar.
Polresta Bekasi berhasil mengungkap kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto (19), Mahasiswi Universitas Bunda Mulia (UBM) yang dibuang di Jalan Tol Bintara KM 41 Bekasi, Rabu 5 Maret lalu. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi meringkus pelaku pembunuhan Sarah yang ternyata sepasang kekasih yakni Hafiz (19) dan Asifah (19). Berdasarkan informasi kepolisian, motif pembunuhan ini adalah sakit hati. Pembunuhan ini bermula dari rasa sakit hati Hafiz terhadap korban. Dia tidak terima korban menghindar darinya setelah putus. Kemudian Hafiz pun menyuruh pacarnya, Asifah memancing korban untuk menemuinya. Asifah diketahui merupakan teman lama korban. Asifah mengajak bertemu korban di sebuah kafe di sekitar Gondangdia dengan alasan sudah lama tidak ketemu. Seolah-olah bertemu secara kebetulan, munculah Hafiz. Setelah ketiganya mengobrol, kedua pelaku membujuk Sara bersedia ikut jalan-jalan dengan menggunakan mobil Kia Visto. Di dalam mobil, kedua pelaku memukul dan menyetrum korban. Tidak puas melakukan perbuatan itu, pelaku menyumpal mulut korban dengan kertas koran. Nahasnya, kertas itu membuat Ade tersedak hingga akhirnya tidak bisa bernafas. Korban pun tewas. Penyiksaan itu terjadi dalam perjalanan dari wilayah Jakarta selatan menuju Jakarta Timur. Merasa situasi aman, kedua pelaku akhirnya memutuskan untuk membuang mayat korban di Tol Bintara, Jakarta Timur.
Dari tahun ke tahun kasus seks bebas di negeri ini makin banyak saja jumlahnya, dan tak dapat dipungkiri bahwa sebagian pelakunya adalah remaja (pelajar dan mahasiswa) para pelajar pun dimulai dari saat mereka SMP. Di berbagai media pemberitaan baik media massa ataupun media elektronik, yang namanya kasus seks bebas selalu saja muncul dan menimbulkan kekhawatiran orang tua.Banyak orang tua yang cenderung menutup anak-anaknya dari dunia luar dengan tujuan menjauhkan dari kemungkinan terkena pergaulan bebas,tapi cara ini juga dapat menjadikan anak menjadi individu yang anti sosial.Masalah ini semakin complicated,setiap orang sellau bertanya bagaimana mengurangi maraknya kasus seks bebas di kalangan pelajar maupun siswa jawaban dari pertanyaan ini adalah kembali ke pribadi masing-masing. Tetapi masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pergaulan bebas ini,andil orang tua dalam pencegahan sangatlah besar karena mulai dari rumah pencegahan ini dilakukan,orang tua dapat memberikan didikan yang benar dan menanamkan norma agama seta norma kesopanan sejak dini kepada anak-anak mereka. Sehingga saat mereka keluar dari rumah dan berinteraksi denganberbagai orang yang memiliki sifat dan perilaku beragam dia telah memiliki pondasi yang kuatdari keluarga dan agamanya. Banyak orang bilang bahwa masa remaja merupakan masa yang rentan, seorang anak dalam menghadapi gejolak biologisnya dan masa remaja itu masa dimana anak-anak selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang membuat mereka penasaran biasa di sebut masa pencarian jatidiri. Apalagi ditunjang dengan era globalisasi dan era informasi yang sedemikian rupa menyebabkan remaja sekarang terpancing untuk coba-coba mempraktekkan apa yang dilihatnya dari internet. Terlebih bila apa yang dilihatnya merupakan informasi tentang indahnya seks bebas yang bisa membawa dampak pada remaja itu sendiri.Lebih parahnya tentang seks bebas, menurut beberapa penelitian menunjukkan bahwa tujuh dari dari sepuluh perempuan telah melakukan hubungan seksual sebelum berumur 20 tahun. Sementara satu dari enam pelajar perempuan aktif bergaul seks bebas. Paling sedikit mereka berganti pasangan dengan empat laki-laki yang berbeda-beda. Kenyataan tersebut menunjukkan betapa ironisnya kondisi remaja kita saat ini.