Kamis, 24 Desember 2015

Macam-Macam Analisis Data


Terdapat beberapa macam analisis data dalam suatu penelitian. Berikut ini ada beberapa macam analisis data dan penjelasannya:

1. Teknik analisis data secara inferensial.
Teknik analisis data inferensia merupakan statistik yang dipakai untuk melakukan analisis data dengan cara membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Ciri dari analisi data inferensial yaitu digunakanya rumus statistik tertentu, lalu hasil perhitungan yang sudah dilakukan itulah yang nantinya akan menjadi dasar dari pembuatan generalisasi yang berasal dari samber bagi populasi. Dengan begitu statistik inferensial mempunyai fungsi untuk mengeneralisasikan hasil dari penelitian sampel untuk populasi, sesuai dengan fungsi itulah maka statistik inferensial sangat berguna untuk penelitian sampel. Itulah penjelasan mengenai tekhnik analisis data inferensial.

2. Teknik analisis data statistika
Teknik analisis data statistika adalah suatu teknik bagaimana cara-cara  mengumpulkan data atau fakta, mengolah, menyajikan, dan menganalisa, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan.

3. Teknik Analisis Interaktif Miles & Huberman
Teknik analisis interaktif Miles & Huberman ini melihat bahwa dalam analisis data kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

4.  Teknik Analisis Isi (Content Anlysis).
Pengertian teknik analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian.

5.  Teknik Analisis Domain (Domain Analysis)
Analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran obyek penelitian secara umum atau tingkat permukaan, namun relatif utuh tentang obyek penelitian tersebut. Teknik Analisis Domain biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan eksplorasi. Artinya hasil penelitian ini hanya ditargetkan  untuk memperolah gambaran seutuhnya dari obyek yang diteliti, tanpa harus diperincikan secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan obyek penelitian tersebut. Misalnya seorang peneliti menganalisis lembaga sosial, maka domain atau kategori simbolik dari lembaga sosial antara lain: keluarga, perguruan tinggi, rumah sakit, pesantren, organisasi kepemudaan. Domain pesantren terdiri dari: Kyai, santri, guru, juru, masak, dan sebagainya.

6. Teknik Analisis Taksonomik (Taksonomic Analysis)
Pada tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami domain-domain tertentu sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga tidak ada lagi yang tersisa, alias habis (exhausted). Pada tahap analisis ini peneliti bisa mendalami domain dan sub-domain yang penting lewat konsultasi dengan bahan-bahan pustaka untuk memperoleh pemahaman lebih dalam. Analisis taksonomi adalah analisis yang tidak hanya penejelajahan umum, melainkan analisis yang memusatkan perhatian pada domain tertentu yang sangat berguna untuk menggambarkan fenomena atau masalah yang menjadi sasaran studi. Pengumpulan data dilakukan secara terus-menerus melalui pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi sehingga data yang terkumpul menjadi banyak. Tahap ini diperlukan analisis taksonomi. Analisis taksonomi adalah anlisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Hasilnya dapat disajikan dalam bentuk diagram kontak, diagram garis dan simpul.

7. Teknik Analisis Komparatif Konstan (Constant Comparative Analysis)
Teknik analisis komparatif adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi disaat peneliti menganalisa kejadian tersebut dan dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian dilakukan. Berney G. Galaser dan Anselm L. Strouss mengemukakan beberapa Teknik Komparatif Konstan, yaitu: membandingkan kejadian yang dapat diterapkan pada tiap kategori, tahap memadukan kategori-kategori serta ciri-cirinya, tahap membatasi lingkup teori dan tahap menulis teori.
a) Tahap Membandingkan Kejadian Yang Dapat Diterapkan Pada Tiap  kategori.
Pada tahap ini ada dua kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti, yaitu mencatat kejadian  dan memberi komentar tentang catatan tersebut. Setiap kejadian dalam proses penelitian yang relevan dengan masalah penelitian hendaknya dicatat oleh peneliti, sekalipun kejadian tersebut terjadi secara berulang kali. Dari hasil pencatatan tersebut peneliti dapat membandingkan (dimensi, kondisi saat kejadian berlangsung, konsekuensi, hubungannya dengan kategori lain) secara terus-menerus sehingga peneliti dapat menemukan ciri-cirinya.
b) Memadukan kategori dan ciri-cirinya. Pada tahap ini peneliti membandingkan kejadian-kejadian yang ada dan kemudian dari kejadian tersebut muncul kategori-kategori. Contoh peneliti menemukan kategori penolakan program KB pada masyarakat pedesaan sedangkan kategori penerimaan program KB ada pada masyarakat perkotaan. Kemudian tahap kedua peneliti memadukan ciri masing-masing kategori, misal kategori penolakan pada masyarakat desa yang memiliki tingkat pendidikan rendah, pasangan yang baru nikah, kelompok agamis.
c)  Membatasi lingkup teori pembatasan teori pada tahap ini lebih banyak  dilihat dari bagaimana peneliti membatasi  lingkup sekian banyak teori  sederhana yang terbentuk dari tahap sebelumnya, kemudian digeneralisasi ke dalam arus teori yang lebih besar relevansinya.
d)   Tahap menulis teori bila seorang peneliti telah yakin bahwa kerangka analisisnya dapat membentuk teori subtantif yang sistematik, maka hal tersebut sudah merupakan pernyataan akurat yang beralasan tentang masalah-masalah yang dikaji serta dapat dipahami oleh orang lain yang berminat dengan hasil penelitian tersebut.

8. Teknik Analisis Kualitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

9. Teknik Analisis Kuatintatis
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indicator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol – symbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.

10. Teknik analisis data secara deskriptif.
Teknik analisis data deskriptif merupakan tekhnik analisis yang dipakai untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi, diagram, grafik, mean, modus dll. Itulah penjelasan mengenai tekhnik analisis data deskriptif.

Jurnal Hasil Penelitian Yang Bertemakan Manufacture



Pada link http://download.portalgaruda.org/article.php?article=110682&val=4128 Terdapat jurnal penelitian yang bertemakan :
Analisis Implementasi Lean Manufacturing dengan Lean Assessment dan Root Cause Analysis pada PT. XYZ

 Jurnal tersebut ditulis pada bulan oktober 2013, ditulis oleh Trisnal, Sugiharto Pujangkoro, dan Listiani Nurul Huda. Pada jurnal tersebut membahas Penerapan lean manufacturing di perusahaan akan mempengaruhi efektifitas proses produksi. Jika proses produksi perusahaan memiliki kinerja yang baik, maka akan menghasilkan produk yang sesuai dengan yang diharapkan dan begitu sebaliknya. Analisis implementasi lean manufacturing dilakukan dengan menggunakan lean assessment, sehingga efektifitas proses produksi yang sedang berjalan dapat diketahui. Pengukuran efektifitas proses produksi perusahaan dilakukan dengan menggunakan Overall Labor Effectiveness (OLE). Setelah tahap pengukuran dengan OLE, analisis masalah dilakukan dengan menggunakan Root Cause Analysis (RCA). Hasil yang diperoleh adalah nilai OLE perusahaan sebesar 60%. Hal ini berarti terjadi proses produksi yang tidak efektif di perusahaan. Berdasarkan RCA akar penyebab masalah proses produksi yang tidak efektif adalah operator sebelumnya tidak menyelesaikan tugas tepat waktu, mesin stamping rusak dan conveyor oven terus berjalan, rantai pegangan tray longgar dan operator bagian stamping lalai dalam menjalankan tugas. Solusi yang diberikan terhadap akar penyebab masalah adalah dengan membuat visual control yang ditempel pada communication boad dan Standard Operating Procedures (SOP), sehingga diharapkan mampu meningkatkan OLE perusahaan hingga mencapai 80%.