BAB
2 : PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
1.
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk merupakan salah
satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah
penduduk khususnya. Karena berpengaruh terhadap jumlahpenduduk, komposisi penduduk,
dan kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. Misalnya
dengan bertambahnya penduduk maka harus bertambah pula persediaan bahan
makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dll.
Apabila pertambahan pendududk tidak
dapat diimbangi dengan pertambahan fasilitas diatas maka akan menimbulkan
masalah-masalah. Misalnya akan bertambah tingginya angka pengangguran, semakin
meningkatknya tingkat kemiskinan, tingginya kriminalitas,dll.
Penambahan/pertambahan penduduk
disuatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor demografi,
yaitu: kematian (mortalitas), kelahiran (fertilitas), dan migrasi.
a.
Kematian
Ada
dua jenis tingkat kematian yaitu, tingkat kematian kasar (Crude Death Rate)
adalah banyaknya prang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk
pertengahan tahun tersebut. Tingakat kematian khusus (Age Specific Death Rate),
tingkat kematian dipengaruhi beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin,
pekerjaan.
b.
Fertilitas (Kelahiran Hidup)
Pengukuran fertilitas tidak sederhana dalam
pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut:
· Sulit
memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi-bayi yang meninggal
beberapa saat setelah kelahiran.
· Wanita
mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak
· Makin
tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin
menurun
· Didalam
pegukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita
mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
c.
Migrasi
Aspek
dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai
migrasi. Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamika penduduk yaitu
mobilitas. Migrasi ini adalah merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam
yang kurang menguntungkan. Langkah-langkah seorang imigran dlam menentukan
keputusannya untuk pindah ke daerah lain terlebih dahulu ingin mengetahui,
faktor-faktornya sebagai berikut: persediaan sumber alam, lingkungan sosial
budaya, potensi ekonomi dan alat masa depan. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut
setidaknya terhindar dari akibat negatif. Ada beberapa akibat migrasi, yaitu:
· Urbanisasi
(migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil namun dapat
mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan
· Migrasi
interegional kebanyakan diindonesia dilakukan oleh mereka yang berumur
produktif dan kreatifitas tinggi. Hal ini memeungkinkan pertumbuhan penduduk
meningkat diluar pulau jawa
· Migrasi
antar negara Indonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada
tahun 1971-1980. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin mempunyai
peranan yang sangat penting yaitu untuk mengetahui: pertumbuhan penduduk, rasio
ketergantungan, jumlah wanita dalam usia subur, jumlah tenaga kerja yang
tersedia, bedasarkan tempat tinggal.
2.
KEBUDAYAAN
DAN KEPRIBADIAN
Berbagai
penelitian Antrophologi Budaya menunjukkan bahwa terdapat hubungan diantara
corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota
masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan, bahwa kebudayaan
suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan.
Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada
suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat. Ciri-ciri
kepribadian suatu kelompok masyarakat/bangsa, juga tercermin dalam penampilan
sikap hidup sehari-hari. Ciri khas kepribadian suatu bangsa dapat diamati dalam
macam ragam karya budayanya. Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan
sistem kaidah sebagai konkretiasi. Nilai dan kaidah berisikan harapan-harapan
masyarakat, perihal suatu perilaku yang pantas. Suatu kaidah, misalnya kaidah
hukum yang memberikan batas-batas pada perilaku seseorang. Batas-batas tersebut
menjadi suatu “aturan permainan” dalam pergaulan hidup. Sebaliknya segala yang
berbeda dari corak kebudayaan mereka, dianggap rendah, aneh, kurang susila,
bertentangan dengan kodrat alam.
Kepribadian
bangsa Indonesia yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotong
royongan adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian suku-suku bangsa yang
berada Republik Indonesia, dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar