Sabtu, 03 Januari 2015

BAB 3 : INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT



BAB 3 : INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

A.        Pengertian Individu
            Individu berasal dari bahasa latin “individuum” artinya  adalah “yang tak terbagi”. Jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan jiwanya yang majemuk. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat terbagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia yang perseorangan. Dengan demikian sering digunakan sebutan “orang-seorang” atau “manusia perseorangan”. Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan bahwa individu adalah seseorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek melekat pada dirinya. Yaitu aspek organik jasmaniah. Aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial kebersamaan. Ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi, kegoncangan pada satu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
B.        Pengertian Pertumbuhan
            Walaupun terdapatnya perbedaan pendapat para ahli, namun  diakui bahwa pertumbuhan itu adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa. Perunhana ini pada lazimnya disebut dengan istilah proses. Untuk selanjutnya timbul beberapa pendapat mengenai pertumbuhan dari berbagai aliran asosiasi, aliran psichologi gestalt, dan aliran sosiologo.
            Menurut para ahli yang menganut aliran asosoasi berpendapat bahwa
Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Lain halnya dengan pendapat dari aliran psikologis gestalt tentang pertumbuhan. Menurut para ahli dan aliran ini bahwa pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan fungsional  dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut pendapat aliran psikologi gestalt ini dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan itu adalah prosesperubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu semula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada. Kemudian kita mengenal konsepsi aliran sosiologi dimana ahli dari pengikut aliran ini menganggap bahwa pertumbuhan itu adalah proses sosialisai yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.

C.        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
            Dalam membahas pertumbuhan itu ada bermacam-macam aliran, namun pada garis besarnya dapat digolongkan kedalam tiga golongan, yaitu :
a) Pendirian nativistik
    Pertumbuhan individu itusemata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Para ahli dari golongan ini menunjukkan berbagai kesempatan atau kemiringan antara orang tua dengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki keahlian dibidang seni lukis maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi pelukis.
b) Pendirian empirisdan environmentalistik
    Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedangkan dasar tidak berperan sama sekali. Menurut pendirian ini menolak dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih jauh menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan. Pendirian semacam ini biasanya disebut pendirian yang environmentalistik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendirian ini pada hakikatnya adalah kelanjutan dari faham empirisme
c) Pendirian konvergensi dan interaksionisme
    Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya. Suatu modifikasi yang terkenal yang sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergen yang berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.

D.        Pengertian Fungsi Keluarga
            Dalam kehidupan keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan itu biasa disebut fungsi. Funfsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu. Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/dirincikan kedalam beberapa fungsi yaitu fungsi biologis, fungsi pemeliharaan, fungsi ekonomi, fungsi keagamaan, dan fungsi sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar