Terdapat beberapa macam
analisis data dalam suatu penelitian. Berikut ini ada beberapa macam analisis
data dan penjelasannya:
1.
Teknik analisis data secara inferensial.
Teknik analisis data
inferensia merupakan statistik yang dipakai untuk melakukan analisis data
dengan cara membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Ciri dari analisi data
inferensial yaitu digunakanya rumus statistik tertentu, lalu hasil perhitungan
yang sudah dilakukan itulah yang nantinya akan menjadi dasar dari pembuatan
generalisasi yang berasal dari samber bagi populasi. Dengan begitu statistik
inferensial mempunyai fungsi untuk mengeneralisasikan hasil dari penelitian
sampel untuk populasi, sesuai dengan fungsi itulah maka statistik inferensial sangat
berguna untuk penelitian sampel. Itulah penjelasan mengenai tekhnik analisis
data inferensial.
2.
Teknik analisis data statistika
Teknik
analisis data statistika adalah suatu teknik bagaimana cara-cara mengumpulkan data atau fakta, mengolah,
menyajikan, dan menganalisa, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan
yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan.
3. Teknik
Analisis Interaktif Miles & Huberman
Teknik
analisis interaktif Miles & Huberman ini melihat bahwa dalam analisis data
kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan,
yaitu:
reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
4. Teknik Analisis Isi (Content Anlysis).
Pengertian teknik analisis isi (content analysis)
adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu
informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah
Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat
lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.Analisis isi
dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar,
berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain.
Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai
teknik/metode penelitian.
5. Teknik Analisis Domain (Domain Analysis)
Analisis domain
digunakan untuk menganalisis gambaran obyek penelitian secara umum atau tingkat
permukaan, namun relatif utuh tentang obyek penelitian tersebut. Teknik
Analisis Domain biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan eksplorasi.
Artinya hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperolah gambaran
seutuhnya dari obyek yang diteliti, tanpa harus diperincikan secara detail unsur-unsur
yang ada dalam keutuhan obyek penelitian tersebut. Misalnya seorang peneliti
menganalisis lembaga sosial, maka domain atau kategori simbolik dari lembaga
sosial antara lain: keluarga, perguruan tinggi, rumah sakit, pesantren,
organisasi kepemudaan. Domain pesantren terdiri dari: Kyai, santri, guru, juru,
masak, dan sebagainya.
6. Teknik
Analisis Taksonomik (Taksonomic Analysis)
Pada tahap
analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami domain-domain tertentu
sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai
dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari
sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga
tidak ada lagi yang tersisa, alias habis (exhausted). Pada tahap
analisis ini peneliti bisa mendalami domain dan sub-domain yang penting lewat
konsultasi dengan bahan-bahan pustaka untuk memperoleh pemahaman lebih dalam. Analisis
taksonomi adalah analisis yang tidak hanya penejelajahan umum, melainkan
analisis yang memusatkan perhatian pada domain tertentu yang sangat berguna
untuk menggambarkan fenomena atau masalah yang menjadi sasaran studi. Pengumpulan
data dilakukan secara terus-menerus melalui pengamatan, wawancara mendalam dan
dokumentasi sehingga data yang terkumpul menjadi banyak. Tahap ini diperlukan
analisis taksonomi. Analisis taksonomi adalah anlisis terhadap keseluruhan data
yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Hasilnya dapat
disajikan dalam bentuk diagram kontak, diagram garis dan simpul.
7. Teknik
Analisis Komparatif Konstan (Constant
Comparative Analysis)
Teknik
analisis komparatif adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan
kejadian-kejadian yang terjadi disaat peneliti menganalisa kejadian tersebut
dan dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian dilakukan. Berney G.
Galaser dan Anselm L. Strouss mengemukakan beberapa Teknik Komparatif Konstan,
yaitu: membandingkan kejadian yang dapat diterapkan pada tiap kategori, tahap
memadukan kategori-kategori serta ciri-cirinya, tahap membatasi lingkup teori
dan tahap menulis teori.
a) Tahap
Membandingkan Kejadian Yang Dapat Diterapkan Pada Tiap kategori.
Pada tahap ini ada dua kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti, yaitu mencatat kejadian dan memberi komentar tentang catatan tersebut. Setiap kejadian dalam proses penelitian yang relevan dengan masalah penelitian hendaknya dicatat oleh peneliti, sekalipun kejadian tersebut terjadi secara berulang kali. Dari hasil pencatatan tersebut peneliti dapat membandingkan (dimensi, kondisi saat kejadian berlangsung, konsekuensi, hubungannya dengan kategori lain) secara terus-menerus sehingga peneliti dapat menemukan ciri-cirinya.
b) Memadukan kategori dan ciri-cirinya. Pada tahap ini peneliti membandingkan kejadian-kejadian yang ada dan kemudian dari kejadian tersebut muncul kategori-kategori. Contoh peneliti menemukan kategori penolakan program KB pada masyarakat pedesaan sedangkan kategori penerimaan program KB ada pada masyarakat perkotaan. Kemudian tahap kedua peneliti memadukan ciri masing-masing kategori, misal kategori penolakan pada masyarakat desa yang memiliki tingkat pendidikan rendah, pasangan yang baru nikah, kelompok agamis.
c) Membatasi lingkup teori pembatasan teori pada tahap ini lebih banyak dilihat dari bagaimana peneliti membatasi lingkup sekian banyak teori sederhana yang terbentuk dari tahap sebelumnya, kemudian digeneralisasi ke dalam arus teori yang lebih besar relevansinya.
d) Tahap menulis teori bila seorang peneliti telah yakin bahwa kerangka analisisnya dapat membentuk teori subtantif yang sistematik, maka hal tersebut sudah merupakan pernyataan akurat yang beralasan tentang masalah-masalah yang dikaji serta dapat dipahami oleh orang lain yang berminat dengan hasil penelitian tersebut.
Pada tahap ini ada dua kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti, yaitu mencatat kejadian dan memberi komentar tentang catatan tersebut. Setiap kejadian dalam proses penelitian yang relevan dengan masalah penelitian hendaknya dicatat oleh peneliti, sekalipun kejadian tersebut terjadi secara berulang kali. Dari hasil pencatatan tersebut peneliti dapat membandingkan (dimensi, kondisi saat kejadian berlangsung, konsekuensi, hubungannya dengan kategori lain) secara terus-menerus sehingga peneliti dapat menemukan ciri-cirinya.
b) Memadukan kategori dan ciri-cirinya. Pada tahap ini peneliti membandingkan kejadian-kejadian yang ada dan kemudian dari kejadian tersebut muncul kategori-kategori. Contoh peneliti menemukan kategori penolakan program KB pada masyarakat pedesaan sedangkan kategori penerimaan program KB ada pada masyarakat perkotaan. Kemudian tahap kedua peneliti memadukan ciri masing-masing kategori, misal kategori penolakan pada masyarakat desa yang memiliki tingkat pendidikan rendah, pasangan yang baru nikah, kelompok agamis.
c) Membatasi lingkup teori pembatasan teori pada tahap ini lebih banyak dilihat dari bagaimana peneliti membatasi lingkup sekian banyak teori sederhana yang terbentuk dari tahap sebelumnya, kemudian digeneralisasi ke dalam arus teori yang lebih besar relevansinya.
d) Tahap menulis teori bila seorang peneliti telah yakin bahwa kerangka analisisnya dapat membentuk teori subtantif yang sistematik, maka hal tersebut sudah merupakan pernyataan akurat yang beralasan tentang masalah-masalah yang dikaji serta dapat dipahami oleh orang lain yang berminat dengan hasil penelitian tersebut.
8.
Teknik Analisis Kualitatif
Adalah metode yang
lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah
daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian
ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus
karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda
dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu
generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah.
Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis
penelitian kualitatif.
9.
Teknik Analisis Kuatintatis
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek
pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan
pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen
masalah, variable dan indicator. Setiap variable yang di tentukan di ukur
dengan memberikan symbol – symbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan
kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan
symbol – symbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik
dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum
di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan
suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu
kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah
yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi
dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum
berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan
berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya
yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang
diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering
disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan
ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu.
Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta
dan menguji teori-teori yang timbul.
10.
Teknik analisis data secara deskriptif.
Teknik analisis data
deskriptif merupakan tekhnik analisis yang dipakai untuk menganalisis data
dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan
seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Yang
termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti
penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi, diagram,
grafik, mean, modus dll. Itulah penjelasan mengenai tekhnik analisis data
deskriptif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar